![pak nanang (4)](https://fraksidemokrat.org/data/upload/NANANG%20SAMODRA/pak%20nanang%20(4).jpg)
Mataram ( humas ) - Kanwil Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat bersama Komisi 8 DPR RI dan UIN Mataram menggelar seminar sehari, Ngobrol Pendidikan Islam ( Ngopi ) dengan thema, " Literasi Digital Untuk Peningkatan Kompetensi Guru Di Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Madrasah Mandiri Dan Berprestasi", Senin (4/9/2022).
Dikuti 50 orang dari unsur guru, pengurus ponpes, pengawas pendidikan dan kasi penmad se-pulau lombok, seminar sehari berlangsung di Hotel Lombok Raya, Mataram dengan nara sumber Kakanwil Kemenag NTB, Dr.HM. Zaidi Abdad, Anggota Komisi VIII DPR RI Dapil NTB, Nanang Samodra, M.Sc, Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. Masnun Thahir.
Kakanwil Kemenag NTB, mengawali sambutannya sebelum membuka secara resmi acara seminar dengan menyampaikan pepatah arab yang menyatakan, " Belajar itu bukan sekedar mengenal data tapi, bagaimana melatih akal untuk berpikir". Berpikir menjadi unsur utama belajar. Berpikir akan melahirkan Inovasi dan Kreativitas yang sangat dibutuhkan di Era Revolusi Industri 4.0.
Inovasi dan kreativitas berpikir akan menghasilkan teknologi termasuk teknologi informasi, ucapnya. Indonesia adalah negara pengguna internet nomor 4 terbanyak di dunia. Ini mnjadi keuntungan jika teknologi informasi digunakan kepada hal yang positif seperti, akses informasi untuk belajar, mempercepat pelayanan dan lainnya. Sebaliknya juga internet, teknologi informasi berdampak buruk jika dimanfaatkan untuk mengakses hal yang destruktif, ucap M. Zaidi
Lembaga pendidikan yang berada dinaungan Kementerian Agama seperti, madrasah memiliki semboyan, " Mandiri dan Berprestasi " hendaknya memanfaatkan teknologi informasi tidak semata dibidang administrasi saja tapi, hendaknya dalam proses belajar mengajar teknologi informasi menjadi keharusan agar mampu menyesuaikan diri di era revolusi industri 4.0 yang basisnya adalah digital, tambah Kakanwil.
Dijelaskan oleh Kakanwil bahwa, Kementerian Agama memiliki 7 program prioritas, salah satunya adalah, transformasi digital semua layanan, termasuk layanan pendidikan, ungkap M. Zaidi Abdad.
( sumber : ntb.kemenag.go.id )