Penindakan Penyelewengan BBM Bersubsidi Jadi Prioritas, Nurwayah Tekankan Pengawasan Ketat

Rabu, 12 Februari 2025 16:34

ibuk nurwayah

Anggota Komisi XII DPR RI, Nurwayah, S.Pd kembali menyoroti pentingnya pengawasan terhadap distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi XII dan BPH Migas, Senin (10/2/2025), ia menyampaikan temuan tentang penyelewengan BBM subsidi jenis solar yang sangat merugikan masyarakat. Menurut Nurwayah, meski volume penyelewengan di lapangan sering kali terlihat kecil, fakta sebenarnya menunjukkan temuan yang sangat signifikan.

Salah satu kejadian yang diungkapkan terjadi di Jakarta pada tahun 2022, di mana sebuah kapal sewa mengangkut hampir seribu kiloliter (KL) solar bersubsidi. Ia menegaskan bahwa penyelewengan seperti ini harus segera ditindaklanjuti dengan cepat dan tegas. “Kami harap teman-teman yang berada di lapangan tidak hanya mendengarkan informasi, tetapi bertindak cepat dengan mengawasi serta menindaklanjuti dengan serius,” kata Nurwayah.

Legislator dari Fraksi Demokrat ini juga menjelaskan ketimpangan harga antara BBM bersubsidi dan BBM non-subsidi yang semakin lebar. Per 1 Februari 2025, harga dasar untuk biosolar industri sudah mencapai Rp22.650.000 per KL belum termasuk PPN 11%, PBBKB 10% dan PPH 0,3%. Setelah mendapatkan diskon dari Pertamina, harga tersebut menjadi Rp15.650 per liter. Sementara itu, harga BBM subsidi hanya Rp6.800 per liter, dengan selisih yang sangat besar, sekitar Rp9.200 per liter. “Ini membuka peluang bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyalahgunakan BBM bersubsidi,” tambahnya.

Nurwayah menegaskan bahwa penyelewengan BBM bersubsidi bukan hanya merugikan negara, tetapi juga masyarakat yang berhak untuk mendapatkan subsidi. Oleh karena itu, pengawasan yang ketat dan tindakan cepat sangat diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan yang semakin marak, baik di laut maupun di darat.

Di sisi lain, Nurwayah juga menyampaikan perubahan positif terkait distribusi BBM bersubsidi untuk nelayan di daerah pemilihannya. Sebelumnya, banyak nelayan yang mengeluhkan kekurangan BBM subsidi, namun setelah ia menjabat sebagai anggota Dewan, masalah tersebut dapat diatasi tanpa perlu ada aduan dari para nelayan. “Alhamdulillah, sekarang nelayan-nelayan di dapil saya sudah terpenuhi kebutuhannya, dan saya harap ini terus berlanjut,” ujarnya.

Namun, ia juga mengingatkan agar data terkait jenis perahu dan kapal nelayan diperhatikan dengan cermat. Sebab, terdapat beberapa nelayan yang seharusnya tidak mendapatkan subsidi namun masih menerima alokasi tersebut. “Saya meminta kerjasama yang lebih erat antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk memastikan subsidi tepat sasaran,” pungkasnya.

( sumber : Dnews.co.id )


Berita Lainnya

Nasional

Nasib Tenaga Honorer: Usulan Dede Yusuf untuk Pengangkatan Langsung P3K Tanpa Tes bagi yang Telah Mengabdi 10 Tahun

Nasional

KUHAP 1981 Sudah Usang, Benny K. Harman Dorong Perubahan Besar

Nasional

Cellica Nurrachadiana melakukan kunjungan kerja spesifik di Al Muhajirin

Nasional

Ibas Sebut DPR Connect Bisa Jadi Jembatan Komunikasi Media & Anak Muda

Nasional

Banggar DPR Soroti Lemahnya Pemungutan Pajak Transaksi Digital di Indonesia

Nasional

Legislator Demokrat Apresiasi Bakti Sosial Kementerian Imipas di Brangsong Kendal

Nasional

Kelakar Anggota DPR: Hakim Harus Jalan Kaki 6 Bulan Imbas Efisiensi Anggaran

Nasional

BAKN DPR RI Menekankan Bahwa Subsidi Pupuk Harus Memenuhi Prinsip 5T

Berita: Nasional - Nasib Tenaga Honorer: Usulan Dede Yusuf untuk Pengangkatan Langsung P3K Tanpa Tes bagi yang Telah Mengabdi 10 Tahun •  Nasional - KUHAP 1981 Sudah Usang, Benny K. Harman Dorong Perubahan Besar •  Nasional - Cellica Nurrachadiana melakukan kunjungan kerja spesifik di Al Muhajirin •  Nasional - Ibas Sebut DPR Connect Bisa Jadi Jembatan Komunikasi Media & Anak Muda •  Nasional - Banggar DPR Soroti Lemahnya Pemungutan Pajak Transaksi Digital di Indonesia •  Nasional - Legislator Demokrat Apresiasi Bakti Sosial Kementerian Imipas di Brangsong Kendal •  Nasional - Kelakar Anggota DPR: Hakim Harus Jalan Kaki 6 Bulan Imbas Efisiensi Anggaran •  Nasional - BAKN DPR RI Menekankan Bahwa Subsidi Pupuk Harus Memenuhi Prinsip 5T •