fraksidemokrat.org, Papua—Komisi V DPR RI membahas pembangunan pelabuhan Sorong yang akan menjadi pelabuhan internasional dalam kunjungan kerja di Kota Sorong, Papua Barat (01/11). Pembahasan ini, dilakukan bersama Walikota Sorong, Drs Ec Lambertus Jitmau beserta jajarannya.
"Tujuan utama dibangunnya pelabuhan ini adalah menjadi pelabuhan utama dalam rantai logistik regional Papua," kata Anton Sukartono Suratto, anggota Komisi V dari Fraksi Partai Demokrat, yang hadir pada acara tersebut.
Menurut Anton, daya tampung pelabuhan saat ini adalah 44.000 TEUs dan setelah pembangunan rampung secara total diperkirakan akan menjadi 100.000 TEUs. Dengan begitu keluhan pengusaha distributor yang selama ini terjadi bisa diminimalisir.
‘’Kami berharap pembangunan pelabuhan Sorong bisa rampung pada 2017 mendatang,’’ kata Anton dalam kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V Michael Watimena itu.
Pembangunan Pelabuhah Arar
Selain ke Sorong, Komisi V juga mengunjungi Pelabuhan Arar sebagai salah satu pelabuhan subfeeder dari pelabuhan Kota Sorong, Provinsi Papua Barat. Dalam kunjungan ini, Komisi V menitikberatkan pada tiga hal.
‘’Tiga hal itu adalah usulan agar Pelabuhan Arar digunakan sebagai pengganti pelabuhan ekspor impor yang sebelumnya dilakukan melalui pelabuhan kota Sorong. Kedua, Komisi V DPR RI mendukung penuh kelanjutan pembangunan ruas jalan kota Sorong menuju Pelabuhan Arar sepanjang 17,6 Kilometer, dan ketiga, Pelabuhan Arar harus menjadi pusat transportasi laut di kabupaten Sorong,’’ terang Anton.
Menurut Anton, point kedua kunjungan Komisi V ke Pelabuhan Arar akan sangat diperjuangkan karena menilik urgensinya.
"Selanjutnya Komisi V juga akan memperjuangkan kebutuhan anggaran pembangunan pada tahun anggaran 2016 untuk penambahan pelebaran jalan Sorong menuju pelabuhan Arar sebesar 1,5 meter dengan kebutuhan anggaran sebesar 25 miliar," pungkasnya. (***)