Komisi X mempertanyakan penerapan Standard Operational Procedure (SOP) proteksi terhadap pengamanan gedung sekaligus koleksi museum di Museum Nasional. Seharusnya, jika diterapkan secara lugas dan tegas, kebakaran yang melahap Museum Nasional itu tidak akan terjadi.
Diketahui, terjadi peristiwa kebakaran yang terjadi pada Museum Nasional (Museum Gajah) pada Sabtu (16/9/2023) malam. Atas hal itu, dirinya menegaskan perlu ada evaluasi secara komprehensif agar peristiwa celaka tersebut tidak terulang kembali.
"(Di museum itu) sedang renovasi gedung tertentu. Ini yang menjadi pertanyaan kami, bagaimana (penerapan) SOP (ketika) renovasi, lalu (bagaimana pengawasan terhadap) pelaksanaan kontraktornya. Museum ini kan memiliki barang barang yang semuanya adalah barang barang intangible" ucap Dede kepada Parlementaria, melalui sambungan telepon, di Jakarta, Minggu (17/9/2023).
Lebih lanjut, dirinya juga mempertanyakan pengelolaan museum secara menyeluruh yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek. Diketahui, ada 5 (lima) museum di DKI Jakarta termasuk di antaranya adalah Museum Nasional.
Selain itu, Museum Nasional diprioritaskan menjadi model percontohan pengelolaan berbasis badan layanan umum (BLU). Di mana, menurut laporan 'Evaluasi 9 Program Prioritas Kemendikbudristek Tahun 2022' oleh Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek, BLU Museum Nasional membuat sejumlah kerjasama dengan pihak swasta, termasuk Korea Selatan, Polandia, dan Qatar. Per November 2022, PNBP pada BLU Museum Nasional sebesar Rp4,18 miliar.
Dede menghargai langkah Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim yang cepat menanggapi peristiwa kebakaran tersebut dengan mengutamakan penyelamatan arterfak. Akan tetapi, ia menegaskan tindakan tersebut hanya bisa diandalkan saat kondisi darurat saja, bukan merupakan solusi jangka panjang.
"Prinsipnya, apa yang disampaikan pak menteri terkait selamatkan artefak itu benar. Namun, itu sifatnya darurat saja. Yang kami pertanyakan, (ada anggaran) puluhan miliar untuk membina museum, lalu hasilnya kenapa seperti apa itu? Ini yang jadi pemikiran kami," ungkapnya.
Menutup pernyataanya, mewakili Komisi X DPR, ia akan mengagendakan pertemuan dengan Kemendikbudristek dan stakeholder terkait guna memperoleh informasi secara menyeluruh terkait peristiwa kebakaran tersebut. "Segera kita akan coba jadwalkan untuk memanggil pihak Kementerianuntuk mendapatkan update dan langkah langkah yang harus dilakukan (terkait kebakaran museum ini)," tutup Politisi Fraksi Partai Demokrat itu. (ts/rdn)
( sumber : dpr.go.id )