Di tahun baru 2021, banyak harapan dan banyak cita-cita serta banyak keinginan. Kita punya harapan besar bagi pemerintah untuk mensupport berbagai hal, khususnya UMKM.
Anggota Komisi VI Putu Supadma Rudana menyampaikan harapannya agar ke depan lebih banyak lagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mendapat bantuan pemerintah. Hal ini disampaikan Rudana kepada Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dalam rapat kerja Komisi VI dengan Kemenkop/ UKM, Kamis (21/1/2021).
‘’Tentu saya memberikan apresiasi terkait serapan anggarannya yang cukup baik. Tapi juga berharap ke depan lebih banyak UMKM yang bisa dibantu,’’ kata politisi Demokrat asal Bali itu.
Ia mengingatkan, pandemic Covid-19 belum bisa dipastikan kapan berakhir. Karena hingga hari ini, kasus positif dan kematian masih tinggi, sementara ketersediaan, pemerataan dan efektivitas vaksin juga masih dalam proses serta butuh waktu untuk terlihat hasilnya.
‘’Dalam konteks ini, pertanyaan saya adalah mengenai sinergi. Konsep sinergi yang dimaksud, kita tahu UMKM kita memiliki keterbatasan tentang standarnya. Bagaimana sinergi Menkop/UKM dengan BSN dalam mengawal standar UMKM agar bisa bersaing secara nasional dan akhirnya mampu menembus pasar internasional? Saya rasa Kemenop/ UKM ini banyak harus bersinergi. Bagaimana sinergi dengan BSN? Dengan KPPU? Karena ini untuk memproteksi agar UMKM kita agar betul-betul dikawal,’’ kata Rudana.
Sinergi, kata Rudana, sangat penting terutama untuk proteksi dan peningkatan kualitas UMKM. ‘’Jangan sampai UMKM kita "dibunuh" oleh pengusaha-pengusaha besar. Jadi kita harus proaktif. Tentu ini harus dikawal dengan suatu roadmap, atau konsep untuk mengawal UMKM kita,’’ tegasnya.
Rudana juga meminta penjelasan sinergi Kemenkop/ UKM dengan Kementerian Pariwisata. Hal ini penting, karena industry pariwisata terpukul sangat hebat di masa pandemic Covid-19.
‘’Di dalam industri pariwisata pasti ada pelaku UKM dan UMKM, dan mereka sudah tidak bisa menunggu lagi. Sehingga kami harapkan BPUM ada priotitas kepada pelaku UMKM di sektor ini,’’ tuturnya.
Rudana mencontohkan, kontraksi di Bali saat ini double digit dan kondisinya memprihatinkan. Karena itulah, katanya, masyarakat menunggu langkah-langkah dari Kemenkop/UKM dalam mengurangi dampak pandemi di sektor ini.
Akhirnya, Rudana juga mengingatkan agar pemerintah tidak sekadar janji untuk memberikan bantuan kepada sector-sektor usaha kecil dan menengah yang sangat terpukul karena pandemi.
‘’Masyarakat jangan sampai menunggu, UMKM jangan sampai menunggu. Satu lagi, karena memang sekarang jamannya e-commerce, penting bagi Kemenkop/ UKM membuatkan satu online market place khusus UMKM. Online market place ini akan menjadi terobosan dan etalase UMKM. Nantinya, semua terdata dan ternarasikan dengan baik dari Papua hingga Aceh di e-market place tersebut. Sebaiknya itu segera dikonsepkan,’’ kata Rudana. (***)