Prada MAP, seorang prajurit TNI Yonif 614/Raja Pandita, tewas setelah direndam dan dipukul oleh seniornya. Ketimbang kekerasan, sejumlah anggota DPR bicara sanksi yang lebih edukatif.
"Perlu dipikirkan pola sanksi hukuman siswa kedinasan yang lebih kreatif edukatif. Baik dalam aspek fisik, mental, spiritual & intelektual," ujar Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf kepada wartawan, Minggu (13/11/2022).
Muzammil menyebut para pakar pendidikan perlu dilibatkan untuk merumuskan pola sanksi itu. "Termasuk kita belajar dari negara-negara lain yang paling sedikit merenggut korban nyawa dalam kasus-kasus serupa di pendidikan. Kedinasan," kata anggota komisi I DPR RI itu.
Hukuman yang berujung hilangnya nyawa ini, kata Muzammil, terus berulang di sekolah kedinasan. Tentu dalam hal ini, keluarga korban dan negara sangat terdampak.
"Peristiwa yang sangat menyedihkan bagi keluarga almarhum. Dan juga merugikan negara, karena korbannya adalah putra-putri potensial bangsa," sambungnya.
Anggota Komisi I DPR Fraksi Demokrat Rizki Aulia Rahman Natakusumah turut bersuara. Ia menyebut kasus ini menjadi momentum perbaikan TNI.
"Kami harap kasus ini menjadi momentum perbaikan di tubuh TNI secara keseluruhan agar hukuman internal untuk peningkatan disiplin dilaksanakan secara efektif dan proporsional," ujar Rizki.
Rizki menyayangkan penganiayaan ini bisa terjadi. Menurutnya, para senior harusnya memberikan hukuman yang edukatif.
"Seharusnya para senior di tubuh TNI bisa memberikan hukuman yang lebih edukatif dan menimbulkan perbaikan dari yang melakukan pelanggaran," kata Rizki.
Hukuman fisik yang berlebihan, apalagi yang didasari dengan emosi yang tidak terkendali, ucap Rizki, sudah tidak pantas lagi dilaksanakan.
"Kami setuju jika TNI menerapkan disiplin tingkat tinggi kepada para anggotanya. Kami percaya disiplin merupakan unsur penting untuk memajukan TNI," tutur Rizki.
Hal senada juga diutarakan anggota Komisi I DPR lainnya, Dave Laksono. Kasus ini, tambah Dave, perlu jadi perhatian petinggi TNI.
"Butuh perhatian yang serius dalam membina anggota TNI, karena penganiyaan itu adalah pelanggaran pidana," terang Dave.
"Soal sanksi tentunya ada aturan hukum yang mengatur. Dan wajib ada pemeriksaan yang detil hingga dapat kita urai titik awal permasalahan ada dimana," lanjutnya.
Penganiayaan oleh Senior
Penganiayaan terjadi pada Sabtu (5/11). Kedua pelaku yakni Pratu AH dan Pratu MF.
"Yang dilakukan kedua pelaku menyuruh korban berendam di kolam, guling, dan adanya pemukulan. Sebagai akibat dari pukulan tersebut, Prada MAP tidak sadarkan diri," ujar Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Inf Taufik Hanif dilansir detikSulsel, Sabtu (12/11/2022).
Kedua pelaku awalnya kesal karena Prada MAP keluar tidak izin. Korban lantas dihukum dengan cara direndam dan dianiaya. Namun korban berakhir dievakuasi menuju UGD RSUD Malinau karena tak sadarkan diri.
"Prada MAP langsung ditangani oleh dr Indy, dokter yang bertugas di UGD RSUD Malinau, dan Prada MAP dinyatakan meninggal dunia dengan analisis gagal pada pernapasan pada Sabtu tanggal 5 November 2022, pukul 12.25 Wita," bebernya
( sumber : news.detik.com )
