Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI melakukan pertemuan bilateral dengan Parlemen Papua Nugini dalam meningkatkan hubungan kerja sama, khususnya bidang perdagangan dan investasi. Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon, kerja sama bilateral ini telah terbangun dengan baik sejak 1975. Karena itu, pertemuan ini dilakukan dengan pendekatan soft diplomacy melalui pertunjukan kebudayaan dan cultural lunch yang digelar di Museum Rudana Bali.
Fadli menjelaskan selain membahas kerja sama bilateral, acara tersebut juga menjadi kesempatan bagi delegasi untuk mengapresiasi keindahan dan kekayaan budaya Bali melalui kunjungan ke Museum Rudana. Museum tersebut menampilkan koleksi seni dan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.
"Pertemuan ini merupakan kesempatan yang berharga untuk memperkuat ikatan budaya antara Indonesia dan Papua Nugini. Melalui kerjasama yang erat dalam bidang seni, budaya, dan pariwisata, kita dapat memperkaya dan mempromosikan kekayaan budaya kita kepada dunia,” jelas Politisi Fraksi Partai Gerindra itu di Bali, Senin (22/5/2023).
Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana menambahkan pertemuan bilateral ini menjadi wadah penting bagi kedua negara untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman terlebih dalam bidang seni dan budaya. “Kita dapat memperkuat kerjasama, dan memperluas peluang bisnis serta pertukaran budaya antara Indonesia dan Papua Nugini,” jelas Politisi Partai Demokrat ini.
Putu menjelaskan dengan adanya pertemuan bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini ini diharapkan dapat memperkuat hubungan budaya dan diplomasi antara kedua negara. Melalui kerjasama yang erat dan pertukaran budaya yang berkelanjutan, diharapkan dapat tercipta ikatan yang lebih kuat dan saling menguntungkan bagi masyarakat kedua negara.
Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini diadakan dengan tujuan memperkuat kerjasama yang telah berjalan sejak tahun 1975 dengan baik. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara berupaya meningkatkan hubungan bilateral melalui peningkatan kerjasama termasuk di bidang perdagangan, dan investasi. Perwakilan Parlemen Papua Nugini yang hadir diantaranya adalah Mr. Kala Aufa, Mr. Robert Masiboda, dan Mr. Christopher Aburu.
Penyambutan yang dilakukan oleh Parlemen Indonesia diharapkan dapat memperdalam pemahaman dan memperkuat ikatan antara Parlemen kedua negara. Upaya memperkuat hubungan bilateral tersebut diadakan dengan soft diplomacy dengan pertunjukan kebudayaan dan culture lunch yang digelar di Museum Rudana Bali, pada Senin (22/05/2023).
Selain membahas kerjasama bilateral, acara tersebut juga menjadi kesempatan bagi delegasi untuk mengapresiasi keindahan dan kekayaan budaya Bali melalui kunjungan ke Museum Rudana. Museum tersebut menampilkan koleksi seni dan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.
Ketua BKSAP, Fadli Zon, menyampaikan pentingnya kerjasama bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini dalam meningkatkan hubungan budaya dan diplomasi. Ia mengatakan, "Pertemuan ini merupakan kesempatan yang berharga untuk memperkuat ikatan budaya antara Indonesia dan Papua Nugini. Melalui kerjasama yang erat dalam bidang seni, budaya, dan pariwisata, kita dapat memperkaya dan mempromosikan kekayaan budaya kita kepada dunia."
Wakil Ketua BKSAP, Putu Supadma Rudana, menambahkan, "Pertemuan bilateral ini menjadi wadah penting bagi kedua negara untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman terlebih dalam bidang seni dan budaya. Kita dapat memperkuat kerjasama, dan memperluas peluang bisnis serta pertukaran budaya antara Indonesia dan Papua Nugini."
Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini ini diharapkan dapat memperkuat hubungan budaya dan diplomasi antara kedua negara. Melalui kerjasama yang erat dan pertukaran budaya yang berkelanjutan, diharapkan dapat tercipta ikatan yang lebih kuat dan saling menguntungkan bagi masyarakat kedua negara. (blf/rdn)
( sumber : dpr.go.id )