Pemerintah melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan nilai investasi di Indonesia pada tahun ini mencapai Rp 1.400 triliun.
Terkait hal itu, Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Muslim SHI MM, meminta Pusat untuk memasukkan Aceh sebagai daerah yang menjadi bagian dari sasaran investasi tersebut.
“Target investasi Indonesia tahun ini Rp 1.400 triliun. Kita harapkan Aceh masuk dalam target tersebut. Hal ini juga sudah kita sampaikan sampaikan ke Menteri Investasi/Kepala BKPM, Pak Bahlil Lahadalia.
Aceh memerlukan investasi dalam jumlah banyak antara lain untuk pengembangan Sabang, Kepulauan Banyak ( Aceh Singkil), dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun (Lhokseumawe),” jelas Muslim kepada Serambinews.com, Sabtu (28/11/2023) siang.
Muslim mencontohkan KEK Arun.
Menurut Anggota DPR RI dari Dapil Aceh 2 ini, KEK Arun yang dibentuk dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2017 melalui konsorsium PT Pertamina, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Pelindo dan PT PEMA, hingga kini belum berjalan sebagaimana mestinya.
Padahal, kata Muslim, KEK Arun letaknya strategis, infrastruktur pendukung sudah sangat baik, bergerak di sektor energi, petrokimia, logistik, dan agroindustri, serta membuka peluang kerja untuk puluhan ribu orang.
“Jika KEK Arun bisa berjalan akan berpotensi mendorong industri hilir pertanian, seperti pabrik minyak goreng kelapa sawit dan kilang padi.
Hal ini didukung oleh potensi kelapa sawit Aceh sangat besar dan produksi gabah setiap tahun surplus.
Dengan mendorong sektor tersebut, dampaknya akan langsung dirasakan masyarakat, khususnya petani. Apalagi PDRB Aceh lebih dari 30 persen disumbangkan oleh sektor pertanian” jelas Muslim yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Aceh.
Harapan agar dimasukkan Aceh sebagai target investasi nasional tahun ini, sebut Muslim, juga disampaikannya dalam Seminar Nasional Sharia Economic & Investment Outlook 2023: Akselerasi Pembangunan Ekonomi Aceh yang dilaksanakan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, pada Rabu (25/1/2023) lalu.
Kepada BSI, Muslim meminta untuk menambah kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Aceh.
Sebab, katanya, kredit tersebut akan bisa membantu puluhan ribu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar ‘naik kelas.’
Jika itu terjadi, sambung Muslim, secara lambat laun akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh, terutama mereka yang berada pada kelompok ekonomi menengah ke bawah.
Pria yang akrab disapa Bang Muslim ini menegaskan, pihaknya mendukung penuh pelaksanaan Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Aceh.
“Untuk memastikan Qanun LKS terlaksana dengan maksimal di Aceh, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia harus terus memberikan kemudahan kepada pengusaha lokal untuk mengakses modal di berbagai sektor,” harapnya.
Selain itu, tambah Muslim, BSI juga harus memperbanyak edukasi dan mendukung kegiatan masyarakat yang terkait dengan ekonomi syariah, seperti Malaka Millenial Expo dan BSI Mengajar di Unimal.
“Kita juga mendorong BSI untuk terus meningkatan sistem layanan, memperbanyak ATM Setor Tarik Tunai, memastikan ke vendor ATM selalu terisi, serta memperbanyak dan mempermudah Agen BSI Smart, agar dapat memberi pelayanan ke pelosok-pelosok desa,” pungkas Muslim. (*)
( sumber : aceh.tribunnews.com )