Anggota Komisi IX Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Aliyah Mustika Ilham (AMI) turut memantau 30 ribu unit vaksin Sinovac saat tiba di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (5/1/2021).
Menurutnya, vaksin Covid-19 produksi Sinovac sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan target prioritas adalah tenaga kesehatan (nakes).
"Poin krusial adalah, sampai saat ini belum keluar Emergency Use of Authorization (EUA) dari pihak BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," kata Aliyah via pesan WhatsApp, Rabu sore.
Ia pun menyoal, bagaimana akan dilakukan vaksinasi kalau belum keluar EUA dari BPOM?
Legislator Partai Demokrat itu menilai, didistribusikannya vaksin ke daerah-daerah membuat BPOM merasa tertekan.
"Jangan sampai pihak BPOM berada dalam tekanan untuk mengeluarkan EUA secepatnya, sehingga masalah Keamanan dan mutu menjadi terabaikan," katanya.
Terkait vaksin yang akan didistribusikan di 24 kabupaten/kota, Aliyah mempertanyakan sejauh mana kesiapan daerah dalam menerima vaksin dari pemprov nantinya.
"Vaksin Sinovac ini tidak boleh lebih 48 jam di luar cold room. Standar suhunya, 2 derajat-8 derajat celcius," katanya.