PT Pertamina International Shipping (PT PIS) sebagai subholding PT Pertamina (Persero) di bidang Integrated Marine Logistics berperan dalam mendukung sektor energi nasional dengan mendistribusikan minyak di seluruh perairan nusantara. Terkait hal tersebut Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron meminta PT PIS untuk memiliki armada kapal sendiri dalam pendistribusian bahan bakar minyak ke seluruh perairan nusantara.
Demikian disampaikan Herman Khaeron kepada Parlementaria usai pertemuan kunjungan kerja Tim Komisi VI DPR RI dengan jajaran Kementerian BUMN, PT Pertamina International Shipping serta PT Pertamina Energy Terminal, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (27/09/2024).
"Karena sangat vital maka kami menyarankan PT PIS harus punya armada sendiri. Karena selain memang menjalankan tugas untuk memenuhi terhadap kebutuhan Pertamina PT PIS, juga sebagai shipping service. Artinya juga bisa saja untuk digunakan oleh pihak manapun di seluruh dunia ke manapun dan dari manapun" kata Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.
Herman Khaeron menilai armada yang dimiliki PT PIS masih belum ideal untuk memasok kebutuhan minyak diperairan. Pasalnya armada kapal PT PIS tidak berada di bawah pengelolaannya.
Diketahui, PT PIS memiliki dua terminal energi, yaitu tanjung urban integrated terminal serta terminal energi pulau sambu. Sehingga, PT PIS sebagai pemasok BBM diperairan dapat memaksimalkan potensi pasar batam sebagai jalur utama pelayaran Indonesia.
"Pengembangan usahanya harus betul-betul menguntungkan bagi semuanya. Bagi perusahaan dan negara karena ini adalah sub holding dari pertamina. Oleh karena Itu keberadaan terminal energi juga diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat. Tidak mudah, tidak sederhana tetapi ini bisa dijalankan profesional. Jalankan dengan baik supaya tidak ada masalah-masalah,” tutupnya. (afr/rdn)
( sumber : dpr.go.id )