Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, H. Fathi, menekankan pentingnya kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana alam yang mengancam wilayah Kota Bandung dan Cimahi.
Fathi mendesak Pemerintah Kota Bandung segera membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk meningkatkan respons terhadap bencana alam yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Selama ini, upaya penanggulangan bencana di Kota Bandung ditangani oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB). Namun, Fathi menekankan pentingnya keahlian yang spesifik dan komprehensif dalam penanganan bencana alam yang mencakup tiga fase utama: sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi.
"Sudah seharusnya Pemkot Bandung membentuk BPBD. Bencana alam ada di depan mata kita. Aktivitas Sesar Lembang yang melintasi Kota Bandung menjadi ancaman serius, apalagi informasi gempa megatrust yang telah dirilis BMKG turut meningkatkan urgensi ini," ujar Fathi. Ancaman Sesar Lembang Fathi menambahkan, langkah antisipatif seperti pembentukan BPBD penting untuk meminimalisasi dampak yang tak diinginkan.
"Kita perlu mempersiapkan respons cepat dan langkah mitigasi matang. Ketika bencana terjadi, sudah ada mekanisme yang jelas, termasuk penanganan pascabencana. Jika semua dipersiapkan dengan baik, korban jiwa dan kerusakan bisa diminimalisir," katanya menambahkan.
Saat ini, dari seluruh kota di Jawa Barat, hanya Kota Bandung dan Kota Depok yang belum memiliki BPBD. Informasi terbaru menyebutkan bahwa DPRD Kota Bandung tengah mengkaji pembentukan BPBD ini bersama Pemkot Bandung.
Hal tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 46 Tahun 2008 yang mengatur pembentukan BPBD pada tingkat provinsi, kota, dan kabupaten melalui Peraturan Daerah (Perda).
Selain potensi pergeseran Sesar Lembang yang dapat menyebabkan gempa bumi, Kota Bandung juga menghadapi tantangan bencana lainnya, seperti banjir akibat tingginya curah hujan pada musim penghujan, serta longsor di kawasan utara Bandung yang dipicu oleh perubahan fungsi lahan.
Menurut Fathi, yang terpenting saat ini adalah upaya mitigasi untuk memperkecil risiko bencana yang semakin nyata di hadapan masyarakat Bandung.
"Kita tahu bahwa musim penghujan telah tiba, dan banjir mulai mengancam beberapa titik di Kota Bandung. Langkah mitigasi harus menjadi prioritas, bukan hanya ketika bencana sudah terjadi, tetapi dari sekarang," kata Fathi.
Dengan adanya BPBD di Kota Bandung, Fathi optimis bahwa kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi bencana akan meningkat, sehingga mampu melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat lebih baik.***
( sumber : pikiran-rakyat.com )